Beda Kleptomania dan Mencuri, Gangguan Kesehatan Mental vs Tindak Kriminal secara Sadar

Perbedaan antara mengutil dan kleptomania dapat dilihat dari motif pelaku. Mengutil atau mencuri adalah tindakan mengambil barang atau produk tanpa membeli atau meminta izin pemiliknya, yang dilakukan secara sadar. Tindakan mencuri tergolong sebagai tindak kriminal.

Sementara kleptomania digambarkan sebagai masalah kesehatan mental ketika seseorang tidak berencana mencuri dan mengambil barang barang yang tidak diperlukan. Seseorang yang mengidap kleptomania tidak dapat menahan keinginan mencuri, meski mereka akhirnya merasa bersalah setelah mencuri. Berikut ini penjelasan tentang kleptomania, dikutip dari .

Kleptomania merupakan gangguan kesehatan yang mengakibatkan penderitanya merasa cemas jika tidak mengambil sesuatu. Setelah mengambil barang, seorang kleptomania merasa lebih lega, meski akhirnya juga merasa bersalah pascamencuri. Seorang pengidap kleptomania tidak dapatmengendalikan impuls untuk mencuri.

Namun, mereka dapat membuat pilihan untuk mendapatkan bantuan profesional dan mengubah perilaku ini. Seorang kleptomania dapat dikenali dari gejala gejala yang ia rasakan. Dikutip dari dan , berikut ini gejala Kleptomania:

1. Bertindak berdasarkan perasaan perlu mencuri sesuatu yang tidak dibutuhkan; 2. Tidak dapat mengendalikan tindakan atas perasaan perlu mencuri sesuatu yang tidak dibutuhkan; 3. Perasaan tegang, tidak nyaman, atau cemas sebelum mencuri;

4. Perasaan senang, lega, atau puas selama atau segera setelah pencurian; 5. Perasaan malu, bersalah, atau perasaan negatif terhadap diri sendiri setelah mencuri; 6. Takut ditangkap setelah mencuri;

7. Kelanjutan siklus pencurian dan perasaan terkait; 8. Pencurian yang tidak direncanakan dilakukan secara mendadak; Berikut ini faktor faktor pendorong yang menyebabkan seseorang memiliki kleptomania, dikutip dari .

Sistem opioid otak yang tidak seimbang dapat menyebabkan dorongan kuat untuk mencuri, yang disertai kecemasan, gairah, dan ketegangan. Kondisi ini dapat menyebabkan seseorang kecanduan mencuri untuk mendapatkan ketenangan. Orang yang memiliki kleptomania cenderung merasa senang dan lega setelah mencuri barang.

Namun, terkadang mereka merasa bersalah atau menyesal setelah tindakan tersebut. Kleptomania melakukan aksinya sendirian karena klepto adalah kebiasaan spontan karena tidak bisa mengendalikan impulsnya. Selain itu, setelah ia mencuri, barang curian tersebut tidak digunakan secara pribadi, melainkan akan diberikan pada orang lain atau malah disimpan.

Mencuri dapat menyebabkan otak melepaskan dopamin, senyawa kimia yang menyebabkan perasaan senang. Seorang kleptomania merasa senang setelah mencuri karena tindakan ini merangsang sensasi menyenangkan yang mendorongnya untuk melakukannya berulang kali. Semakin sering ia mencuri untuk mendapatkan kesenangan, maka semakin ingin ia melakukannya untuk mengisi kekosongan emosional dan fisik dalam hidup.

Serotonin adalah bahan kimia otak alami yang membantu mengatur suasana hati dan emosi. Ketika otak tidak memiliki kadar hormon yang cukup, hal ini menyebabkan seseorang mengembangkan perilaku impulsif. Seseorang yang memiliki masalah kesehatan mental kleptomania sering bertindak impulsif untuk menunjukkan kemandirian dan mendapat kesenangan dari tindakannya.

Selain itu, gangguan kesehatan mental seperti harga diri yang rendah, kecemburuan, depresi, gangguan makan, dan tekanan teman sebaya juga dapatmenjadi pemicu seseorang menjadi kleptomania. Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *